Minggu 2
Berfikir Deduktif
1.
Silogisme Kategorial
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif.
Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi
(kesimpulan).- Jenis-jenis Silogisme
- Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari;
- Silogisme Kategorial
- Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Semua tumbuhan
membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
∴ Akasia membutuhkan air (Konklusi)
Hukum-hukum Silogisme Katagorik.
·
Apabila salah satu premis bersifat partikular,
maka kesimpulan harus partikular juga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
2.
Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis merupakan proses penalaran yang
premisnya berupa pernyataan bersyarat: P diakui atau dipungkiri tentang S tidak
secara mutlak, melainkan bergantung pada suatu syarat (kalau.....maka.....).
3.
Silogisme Alternatif
Silogisme
alternatif dalam arti luas, kebenaran koi adalah sebagai berikut:
a. Bila premis minor mengakui salah satu alterna konklusinya sah (benar), seperti:
Budi menjadi guru atau pelaut.
la adalah guru.
Jadi bukan pelaut
Budi menjadi guru atau pelaut.
la adalah pelaut.
Jadi bukan guru
b. Bila
premis minor mengingkari salah satu a konklusinya tidak sah (salah), seperti:
Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogya.
Ternyata tidak lari ke Yogya.
Jadi ia lari ke Solo. (Bisa jadi ia lari ke kota lain).
Budi menjadi guru atau pelaut.
Ternyata ia bukan pelaut.
Jadi ia guru. (Bisa j’adi ia seorang pedagang)
Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogya.
Ternyata tidak lari ke Yogya.
Jadi ia lari ke Solo. (Bisa jadi ia lari ke kota lain).
Budi menjadi guru atau pelaut.
Ternyata ia bukan pelaut.
Jadi ia guru. (Bisa j’adi ia seorang pedagang)
4.
Entimen
Entimem
adalah silogisme yang dipersingkat. Disaat tertentu orang ingin mengemukakan
sesuatu hal secara praktis dan tepat sasaranBentuk semacam ini dinamakan
entimem (dari enthymeme, Yunani. Lebih jauh kata itu berasal dari kata kerja
enthymeisthai yang berarti ‘simpan dalam ingatan’). Dalam tulisan-tulisan
bentuk ilmiah yang dipergunakan, dan bukan bentuk formal seperti silogisme.
Contoh :
PU : Jika
bachdim tidak menikah cepat, Irfan akan dimarahi fadillah
PK
:bachdim mau menikah cepat.
K :
bachdim tidak dimarahi fadillah.
Entimem :
Irfan tidak dimarahi Kartika karena Irfan mau menikah cepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar