Rabu, 22 Januari 2014

Mengapa Produsen Perlu mengamati Perilaku Konsumen




Mengapa Produsen Perlu Mengamati Perilaku Konsumen

Tugas Makalah
Mata Kuliah : Softskill






Disusun Oleh :
Dhania Soraya
NPM : 11211982
3EA06


Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Depok
2014
 



Kata Pengantar

          Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, dengan segala kenikmatan, kemudahan dan keselamatan yang dilimpahkan kepada penulis, serta disorong oleh keinginan luhur,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah softskill.

            Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai sumber, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Bapak Mujiyana yang telah mempercayai penulis untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah ini.

            Akhir kata semoga makalah ini dapa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

                                                                                   


Depok,21 Januari 2014
                                               
      Dhania Soraya








  




                                                            BAB 1
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang.

Konsumen selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan jual beli produk, karena konsumen menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan jual beli produk.Banyak produsen yang baru memulai untuk menjalankan sebuah usaha dan ingin meningkatkan produksi nya.

Dari semua penjelasan diatas, sudah jelas bahwa setiap produsen memerlukan pengetahuan tentang karakteristik para konsumen agar tujuan dalam melakukan usaha dapat tercapai, maka penulis membahas “Mengapa Produsen Perlu Mengamati Perilaku Konsumen.”

1.2  RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah-masalah yang ingin diteliti oleh penulis lebih difokuskan pada hal-hal sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dari Produsen dan Konsumen?
2.      Apa pengertian dari perilaku konsumen?
3.      Apa saja alasan konsumen menentukan pilihan dalam membeli suatu produk?
4.      Faktor-faktor apa sajal yang mempengaruhi perilaku konsumen?


1.3  TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1.      Mengetahui pengertian dari produsen dan konsumen
2.      Mengetahui pengertian dari perilaku konsumen
3.      Mengetahui apa saja alasan konsumen menentukan pilihan dalam membeli suatu produk
4.      Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen

1.4  MANFAAT
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :
1.      Bagi Penulis
Penulisan ini bermanfaat untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana cara konsumen dalam menentukan keputusan dalam memlilih produk.

2.      Bagi Produsen
Produsen dapat mengetahui produk apa saja yang banyak diminati oleh para konsumen dipasaran, selain itu produsen dapat mengetahui ciri-ciri perilaku konsumen di pasaran.


 
  

BAB II
ISI

2.1  Pengertian Produsen dan Konsumen

Pengertian Produsen.
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

Pengertian Konsumen.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.


2.2  Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.  Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.  Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

2.3  Alasan Konsumen Mengambil Keputusan
a. Kebudayaan.
Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.
b. Kelas sosial.
Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misal tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal.
c. Kelompok referensi kecil.
Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll.
d. Keluarga.
Lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
- Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
- Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
- Siapa yang melakukan pembelian.
- Siapa pemakai produknya.
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Faktor Sosial
a. Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group.

b. Pengaruh Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).
c. Peran dan Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).

2. Faktor Personal
a. Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b. Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)
c. Kepribadian dan Konsep Diri
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140).
d. Umur dan Siklus Hidup
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).
3. Faktor Psikologi
a. Motivasi
Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).
d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).

4. Faktor Kebudayaan
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129).
a. Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130).
b. Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).







                                                                       Kesimpulan

Dari keseluruhan penulisan ini kita dapat mengetahui bagaimana produsen mengamati perilaku konsumen dalam menentukan pilihan untuk menentukan suatu produk dan kita dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendasari konsumen dalam menentukan pilihan untuk membeli sebuah produk.
Produsen dapat mempelajari juga perilaku konsumen untuk membuat usaha agar dapat mengetahui pasaran yang seperti apa yang sedang diminati oleh para konsumen.










                                                    DAFTAR PUSTAKA